Hama Tanaman Padi Sawah Dan Cara Pengendaliannya

HAMA TANAMAN PADI SAWAH DAN CARA PENGENDALIANNYA

Orong-orong 

Orong-orong tanaman padi sawah adalah Gryllotalpa orientalis Burmeister. Orong-orong jarang menjadi masalah pada budidaya padi sawah, tapi sering ditemukan di lahan pasang surut dan biasanya hanya terdapat di sawah kering tidak digenangi. Penggenangan lahan menyebabkan orong-orong pindah ke pematang. Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan hama ini adalah fase pembibitan sampai anakan. Benih di pembibitan juga dapat dimakannya. Hama ini merusak akar muda dengan cara memotong tanaman padi pada pangkal batang yang berada di bawah tanah. Gejala kerusakan demikian terkadang sering dikira orang disebabkan oleh penggerek batang (sundep). Pertanaman padi muda yang diserangnya mati sehingga terlihat adanya spot-spot kosong di sawah.

Pengendalian dengan penggenangan sawah 3-4 hari untuk membunuh telur orong-orong di tanah. Penggunaan umpan (sekam dicampur insektisidaberbahan aktif metomil), jika diperlukan bisa dengan aplikasi insektisidaberbahan aktif fipronil atau karbofuran dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Ulat Grayak

Ulat grayak tanaman padi sawah adalah Spodoptera litura. Ulat grayak menyerang daun tanaman bersama-sama dalam jumlah sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari dengan cara memakan daun tanaman padi. Gejala pada daun berupa bercak-bercak putih dan berlubang, dan hanya meninggalkan tulang daun. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan parah terjadi saat musim kemarau dan tanaman kekurangan air. 

Pengendalian dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis/konsentrai sesuai petunjuk pada kemasan.


Penggerek Batang Tanaman Padi

Penggerek batang padi yang menyerang tanaman padi sawah di Indonesia adalah :

· Scirpophaga incertulas

· Scirpophaga innotata

· Chilo suppressalis

· Chilo polychrysus Meyrick

· Chilo auricilius Dudgeon

· Sesamia inferens

· Tryporiza innota

· Tryporiza incertulas

Serangan pada fase vegetatif tidak terlalu mempengaruhi hasil panen karena tanaman padi masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru. Gejala serangan berupa daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep).


Serangan pada fase generatif ditandai dengan larva penggerek batang memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabut, pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).

Pengendalian kimiawi dengan aplikasi insektisida berbahan aktif fipronil, monosultap, bisultap, bensultap, dimehipo, karbosulfan, karbofuran atau amitraz dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Hama Putih

Hama putih tanaman padi sawah adalah Nymphula depunctalis. Hama putih menyerang tanaman padi mulai fase vegetatif di persemaian sampai tanaman padi berumur kurang lebih satu bulan. Hama putih akan memakan jaringan permukaan bawah daun sehingga tampak garis-garis memanjang berwarna putih. Tanda adanya hama ini adalah adanya larva kecil dan ngengat dengan siklus hidup 35 hari.

Stadia hama putih yang merusak adalah stadia larva. Kerusakan pada daun ditandai daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung yang digunakan larva untuk membungkus dirinya (terbungkus dengan benang-benang sutranya).

Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, karbosulfan, atau dimehipo dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Hama Putih Palsu

Hama putih palsu tanaman padi sawah adalah Chanaphalocrosis medinalis. Hama putih palsu menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun, permukaan bawah daun berwarna putih. Ngengat berwarna kuning coklat, pada bagian sayap depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Saat diam, ngengat berbentuk segitiga.


Pengendalian hama ini tidak diperkenankan melakukan penyemprotan insektisida sebelum tanaman padi berumur 30 hst atau 40 hari setelah sebar benih. Tanaman padi sawah yang terserang pada fase ini, dapat pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik. Atau dengan mencegah penggenangan lahan secara terus menerus dan mengeringkan sawah selama beberapa hari untuk membunuh larvanya. Jika tanaman padi telah berumur lebih dari 30 hst dan serangan tidak terkendali, bisa dengan aplikasi insektisida berbahan aktif indoksakarb, bensultap, BPMC, MIPC, tiakloprid, fipronil, atau karbofuran dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Wereng Coklat 

Hama wereng coklat tanaman padi sawah adalah Nilaparvata lugens Stal. Wereng coklat merupakan hama dari golongan insekta yang sangat merugikan pertanaman padi di Indonesia. Hama ini menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar, serta dapat menularkan beberapa jenis penyakit. Pemupukan kandungan N tinggi yang tidak diimbangi dengan P dan K tinggi serta penanaman dengan jarak tanam rapat sangat rentan terserang wereng coklat. Hama wereng coklat menyerang tanaman padi mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan adalah terdapatnya imago wereng coklat pada tanaman, menghisap cairan tanaman pada pangkal batang, kemudian tanaman menguning dan mengering.

Pengendalian hama dengan pengaturan jarak tanam, menanam varietas tahan wereng (bisa meminta informasi ke dinas pertanian terdekat), penggunaan lampu perangkap, serta memanfaatkan musuh alami (contoh : laba-laba Ophione nigrofasciata, Paederus fuscifes, Coccinella, dan kepik Cyrtorhinus lividipennis).

Apabila serangan di luar ambang kendali, aplikasikan insektisida berbahan aktif imidakloprid, bensultap, BPMC, betasiflutrin, buprofezin, dimehipo, tiametoksam, atau karbofuran dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Wereng Hijau

Hama wereng hijau tanaman padi sawah adalah Nephotettix virescens. Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vektor) virus tungro penyebab penyakit tungro. Fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum merupakan fase paling rentan serangan wereng hijau. Gejala kerusakan ditandai dengan tanaman kerdil, anakan berkurang, serta daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye.

Pengendalian hama ini sama seperti pengendalian hama wereng coklat.


Walang sangit

Hama walang sangit tanaman padi sawah adalah Leptcorisa oratorius. Walang sangit adalah hama tanaman padi setelah berbunga, menghisap cairan bulir padi dan mengakibatkan bulir padi menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna, berubah warna serta mengapur. Fase tanaman padi mulai keluar malai sampai masak susu merupakan fase paling rentan. Hama walang sangit selain menurunkan produksi juga menurunkan kualitas gabah padi. Hama ini menyebabkan meningkatnya Grain dis-coloration.

Pengendalian kimiawi dengan aplikasi insektisida berbahan aktif alfametrin, bensultap, BPMC, MIPC, tiakloprid, fipronil, atau betasiflutrin dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.


Keong Mas

Hama keong mas tanaman padi sawah adalah Pomacea canaliculata. Keong mas merusak tanaman padi dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Keong mas menyenangi tempat-tempat yang digenangi air.

Pengendalian hama dengan pengamatan di lapangan, Waktu kritis untuk mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah). Jika di sawah ditemukan telur berwarna merah muda dan keong mas dengan berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air. Pada tanaman padi berumur 15 hst, perlu dilakukan pengeringan kemudian digenangi lagi secara bergantian (flash flood = intermitten irrigation). Bila petani menanam dengan sistem tabela (tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar benih sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi secara bergantian. Apabila serangan diluar ambang kendali bisa dengan aplikasi moluskisida berbahan aktif niclosamida atau saponin dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Tikus Sawah

Hama tikus sawah tanaman padi sawah adalah Rattus argentiventer Rob & Kloss. Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi dari golongan mamalia (binatang menyusui). Pengendalian hama tikus memerlukan pendekatan yang sangat spesifik.

Tikus sawah menyebabkan kerusakan tanaman padi mulai dari persemaian padi hingga padi siap dipanen, dan bahkan menyerang padi di dalam gudang penyimpanan. Kerusakan akibat serangan tikus sawah bisa mengakibatkan puso dengan nilai kerugian yang jauh lebih tinggi dibanding serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lain.

SEMOGA BERMANFAAT...... SAYA SAMPAIKAN TERIMAKASIH...
Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Hama Tanaman Padi Sawah Dan Cara Pengendaliannya"

Back To Top