MENGAPRESIASIKAN KARYA SENI TARI

MENGAPRESIASIKAN DIRI BERKAITAN DENGAN KARYA SENI TARI

1. Terbentuknya Suatu Tarian Dapat Diciptakan Melalui Ide-Ide Atau Gagasan Berdasarkan Tema Yang Ditentukan Yaitu :

a. Tema yang diangkat untuk sebuah tarian dapat diambil dari :

 Cerita rakyat

Tema ini dapat membentuk sebuah tarian yang berasal dari cerita-cerita rakyat artinya ide atau gagasan diambil dari tradisi atau kisah kehidupan rakyat yang berlaku didaerah itu sendiri. Contoh: tradisi simah laut dipesisir kotim sampit, tari pagar pengantin dari Sumsel, tari ondel-ondel dari betawi.

 Kehidupan sehari-hari

Artinya ide atau gagasan tari ini diambil dari perilaku kehidupan mahluk hidup dalam kehidupannya sehari-hari. Tarian dengan tema ini kebanyakan diambil dari tari rakyat. Contoh : kehidupan manusia para pencari emas disungai (tari mendulang amas, kalsel), kehidupan para nelayan menangkap ikan didanau (tari marempa, Kotim).

Dongeng

Mengangkat sebuah ide dengan cerita-cerita dongeng yang dapat diambil dari karya sastra, misalnya dalam bentuk dongeng anak-anak (tari kelinci, tari kijang emas, Jawa Tengah), atau dongeng cerita kebesaran para raja dankepahlawanan pada jaman dulu. Dari seni rupa (lukisan) contoh tari burung dalam sangkar.

Legenda 

Membuat tarian dedngan mengangkat sebuah cerita yang terjadi dijaman dahulu atau dimasa lampau, sifatnya bisa cerita fiktif dan nonfiktif. Contoh tari manganjan pada acara tiwah,Kalteng, tari balian dadas, Barsel.

2. Tehnik Karya Seni Tari Beradasarkan Unsur-Unsur Pendukung

Melakukan tehnik dasar menari didukung dengan beberapa unsur yang sangat penting untuk dapat mengahsilkan sebuah tarian yang berbobot dan bermakna, unsur-unsur tersebut yaitu : wiraga, wirasa dan wirama yaitu : unsur bentuk, gerak, irama, jiwa dan harmoni. Tehnik tari juga perlu dukungan dan sarana dan prasarana.

Komponen utama sebagai alat ukur menilai kemampuan menari, intisarinya meliputi hal-hal sbb :

1. Wiraga : tertuju pada keterampilan memvisualisasikan setiap gerakan secara cermat dan tepat, hal ini berkaitan dengan daya ingat( hafal), penguasaan tehnik-tehniknya, dan dalam membentuk gerakan atau geranya dalam ruang.

2. Wirama : ketepatan dalam mengaturvdan mengendalikan waktu dari setiap geraknya baik ritme, atau tempo atau cepat lambatnyabpenyelesaian setiiap rangkaian gerak.

3. Wirasa : Berkaitan dengan kemampuan menginterprestasikan isi tarian yang disalurkan melalui pengendalian rasa atau emosi dalam upaya menjiwai tarian yang dibawakannya.

4. Wirupa : merupakan salah satu unsur keindahan yang menitikbberatkan pada artistik rias dan busana yang dipakai penari.

Sebagai contoh berkarya seni tari dengan menyimak tehnik dalam penjabaran berikut, kita akan coba mengangkat seni tari klasik tradisional ”TARI PANGELLU” dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan. Kita simak untuk gerak dasar tari tersebut :

 Tangan lurus disamping tubuh, lengan membuka kira-kira 25 derajat dari badan.

 Tangan posisi dasar

 Posisi awal kaki jinjit, kaki kiri agak kedepan kaki kanan

 Dalam melangkah maju atau mundur selalu diawali kaki kanan, selalu dalam dua atau tiga hitungan.

Bila berputar kekiri, kaki kanan terlebih dahulu, kaki kiri mengikuti, bila berputar kekanan, kaki kiri lebih dulu, kaki kanan mengikuti sewaktu berputar, telapak kaki tidak sepenuhnya menyentuh lantai/tanah.

3. Penjelasan Tentang Cara Membuat Naskah Dalam Bentuk Diskripsi/Sinopsis Dan Skenario

Untuk Diskripsi/sinopsis, harus mengerti dulu apa yang dimaksud, yaitu gambaran jalan cerita yang dirangkum berdasarkan alur cerita tari dengan makna arti tarian tersebut serta kejadian, tempat dan waktu kapan, mengapa dan dimana tarian tersebut terjadi dan ditampilkan. Adapun pendukung pembuatan sinopsis disertai beberapa unsur kelengkapan yaitu: pendahuluan, judul tari dan jalan cerita serta nama penata tari dan penata musik, latar belakang penggarapan, gambar formasi atau pola lantai, catatan nama dan jumlah personil penari prianya atau wanitanya, nama dan jumlah personil pemain musik beserta alat musiknya, gambar kostum tari prianya dan gambar kostum tari wanitanya (melihat penarinya, pria saja, atau wanita saja, atau pria dan wanita).

Sedangkan skenario yaitu berisi dialog dengan keterangan lengkap dan rinci sebagai dasar dan pedoman teknis dalam menampilkan sebuah cerita tarian (biasanya digunakan dalam bentuk drama tarian atau sering kita sebut operet). Terdapat judul, isi cerita tari, dan profil tokoh serta penata/ penulis skenario.
Tag : Seni
0 Komentar untuk "MENGAPRESIASIKAN KARYA SENI TARI"

Back To Top