MENGAPRESIASIKAN DIRI BERKAITAN DENGAN KARYA SENI TARI

MENGAPRESIASIKAN DIRI BERKAITAN DENGAN KARYA SENI TARI

MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UNTUK DISUSUN KEDALAM TARI KREASI DALAM BENTUK TARI TUNGGAL ATAU BERPASANGAN ATAU BERKELOMPOK



Arti Mengeksplorasi Suatu Tarian Kedalam Bentuk Tari Tunggal, Berpasangan Dan Kelompok.

Suatu tarian harus mengandung wiraga, wirama, dan wirasa yang harmonis, dimana unsur-unsur tersebut dieksplor kedalam bentuk kreasi tari. Mengeksplor suatu tarian melihat gerakan dan iramanya pastilah ada arti dan makan atau gambaran dari tarian tersebut.

Bentuk eksplorasi kreasi tari kedalam tari tunggal, dapat diciptakan menurut kreatifitas seseorang tersebut. Biasanya tari tunggal lebih bersifat individual, karena membawakannya perorangan disisni tidak menuntut kekompakan gerak karena menari sendiri, namun tetap harmonis dengan irama dan rasa. 

Tari tunggal : tari yang dibawakan oleh individu/perorangan

Sedangkan untuk mengeksplor tarian bentuk kreasi tari kedalam bentuk tari berpasangan disini memerlukan satu pasang penari atau dua orang penari bisa pria dan wanita, pria dan pria saja, atau wanita dan wanita saja. Dapat memakai satu pasang saja atau lebih. Bentuk ini menuntut keseimbangan, keselarasan, keharmonisan antar pasangan penari, gerakannya dapat sama/berbeda namun tetap satu irama dan satu rasa.

Dan untuk eksplorasi sebuah tarian kebentuk tari kelompok, biasanya agak rumit karena kelompok memerlukan penari-penari dengan jumlah banyak sesuai permintaan yang menuntut dari segi raga mempunyai postur tubuh dan perawakan yang persis, karena dalam segi penilaian satu kelompok ini dilihat dari keseragaman wiraga, kekompakan gerakan, satu rasa, dan harmonisasi sesuai irama yang ada, antara kelompok A dan kelompok B. Atau kedua kelompk ini bisa beda gerakan gerakan dan beda jiwa dan rasa

dalam irama yang sama/berbeda diantara penari membutuhkan rasa saling bertanggung jawab, disiplin, saling mendukung, menjaga, tidak boleh dominan, saling menyesuaikan keragaman, kelompok satu dengan kelompok yang lainnya harus selaras, serasi, agar tercipta suatu tarian yang baik dan maksimal.

1. Arti Tari Dalam Konsep Garapan Berdasarkan Tema, Naskah, Gerak, Iringan, Dan Tata Busana.

Seorang penata tari dalam membuat suatu garapan tari selalu menemukan pembaharuan kita petik ucapan dari seorang pakar tari, G.P.H.Tedjokusumo yang mengatakan, ”joged iku ora mandeg” artinya tari itu tidak berhenti dan beliau menegaskan kembali kita telah masuk dalam tari/kesenian kita akan bertemu dengan tegese urip, artinya: orang yang menggeluti tari/kesenian sudah total raga, pikir, rasa, yang didasari kejujuran, keseimbangan, keselarasan yang bulat, mantap, dan berani, untuk menemukan rasa yang bisa berkomunikasi dengan rasa orang lain juga dapat mengolah pola pikir untuk masa lampau, sekarang dan masa lampau. Maka seni itu bukan sekedar jejogetan tanpa rasa. Garapan tari lahir dari berbagai macam alasan dan dorongan yaitu : alasan teknis, estetika, tema, edukatif, dan kreatifitas. Tarian garapan baru yang lepas dari aturan-aturan tradisi disamping bahwa lahirnya garapan, dapat memenuhi teknis rasional dan akrobatik tanpa menggunakan olah rasa, sehingga menghasilkan suatu garapan yang mekanis. Hal ini dapat terjadi karena pengalaman penggarapan yang berbeda-beda dan sasaran berkesenian yang beda pula. Masing-masing penggarap perlu mengembangkan diri dari hasil pergaulan antar seniman dengan bekal keterbukaan, kejujuran dan menghasilkan rasa saling curiga.

Konsep garapan yang dipetik secara umum dapat menggunakan naskah yang sesuai dengan tema yang dipakai, gerakan tari disesuaikan dengan penghayatan jalan cerita suatu tarian menurut kreatifitas dan selera penggarap tari tersebut.

Iringan musik bisa dipakai menggunakan alat musik tradisional daerah itu sendiri saja atau gabungan musik daerah kolaborasi dengan alat musik modern atau instrumen lainnya. Dan untuk tata busana sesuaikan 

dengan tema dan judul tarian sehingga mendukung peran tari sesuai dengan sinopsis. Bisa mewah atau sederhana dan bisa dimodifikasi dengan gaya tata busana tari modern asal masih sesuai dengan konteks awal penggarapan tari itu sendiri 

Untuk memudahkanpengertian, tanda – tanda dinamika dan tempo dalam tari meminjam istilah serupa yg biasa digunakna dalam musik, yaitu :

· Crescendo : tanda yang menunjukkan gerakan diperkeras atau diperkuat

· Decrescendo : tanda yang menunjukkan gerakan diperhalus atau diperlunak

· Accelerando : tempo gerakan tiba-tiba dipercepat

· Ritardando : tempo gerakan tiba_tiba diperlambat

· Staccato : tehnik dinamika yang dicapai dengan gerakan terpatah patah

· Legato : tehnik dinamika yang dicapai dengan gerakan mengalun

· Piano : tehnik dinamika yang dicapai dengan gerakan mengalir

· Forte : dinamika yang dicapai dengan gerakan-gerakan bertekanan

· Vibrato : gerak- gerak bagian anggota tubuh yang ditampilkan dengan bergetar
Tag : Seni
0 Komentar untuk "MENGAPRESIASIKAN DIRI BERKAITAN DENGAN KARYA SENI TARI"

Back To Top