METODE PENELITIAN

1. Disain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa: individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain.

Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (2002, p.89) Tujuan penelitian ini untuk
menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi ini membantu peneliti untuk: menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian selanjutnya.

Jika dalam penelitian eksplorasi dimaksudkan untuk memahami karakteristik
fenomena atau masalah yang diteliti, penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

Penelitian Deskriptif menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis. Penelitian ini, meskipun dasarnya tidak dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, disebut juga dengan analisis diagnosis yang datanya dapat berupa data kualitatif atau kuantitatif. Pengumpulan data melalui penelitian ini, meskipun demikian, kadang-kadang dimaksudkan juga untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.


Berdasarkan pendapat Sarwono dan Martadiredja (2008, p.58) Definisi penelitian
deskriptif adalah riset untuk menggambarkan karakteristik/gejala/fungsi suatu populasi.
Zulganef (2008, p.121) Deskriptif dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai berikut;

a. Ketika peneliti hanya ingin menggambarkan suatu fenomena saja. Misalnya fenomena pengambilan keputusan disebuah perusahaan, fenomena proses pernikahan suku Dani Papua, fenomena gunung berapi meletus, atau bahkan fenomena proses gerhana matahari.
b. Ketika peneliti tidak menguji teori atau hipotesis.
c. Cenderung tidak terstruktur, karena tujuannya adalah hanya menggambarkan suatu fenomena saja.


Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada konsumen PT Nambo

Motorindo Jaya (Jalan Mohammad Toha km 6, Tangerang). Pada penelitian ini, unit analisisnya adalah individu (Individuals), yaitu: konsumen. Dan dimensi waktu (Time Horizon) untuk penelitian ini adalah One Shot Study (Studi Satu Tahap) , yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus. Data yang dikumpulkan dapat berupa data dari satu atau beberapa subyek penelitian yang mencakup satu atau beberapa periode waktu (hari, minggu, bulan, atau tahun). Tipe studi ini lebih menekankan pada frekuensi tahap pengumpulan data, yaitu satu tahap atau sekaligus. Pengumpulan data dilakukan sekaligus melalui metode survey. Setelah itu peneliti tidak melakukan survey lagi terhadap responden yang sama.


Sarwono dan Martadiredja (2008, p.65) One Shot Case Study adalah desain yang digunakan untuk meneliti satu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya dilakukan satu kali.

1 Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian 
Disain Penelitian 
Time Horizon 
Jenis
Penelitan 

Faktor Budaya 

a) Geografis 

a) Lokasi (tempat tinggal saat ini) 

b) Usia 

b) 17-27thn, 28-38thn, 38-48thn,

>58thn 

c) Etnis 

c) Suku Jawa, Suku Batak, Suku Cina

(Tionghoa), Suku Betawi, dan etnis lainnya ….) 


d) Jenis Kelamin 

d) Pria dan wanita 

e) Pendapatan 


e) < 1.000.000, 1.000.000-2.000.000,

2.000.000-5.000.000, > 5.000.000 

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Nominal (Nominal Scale). Skala Nominal (Nominal Scale) adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variable (Indriantoro dan Supomo 2002, p.89).

Skala nominal merupakan tipe skala pengukuran yang paling sederhana. Angka atau atribut yang digunakan dalam pengukuran hanya merupakan suatu nama untuk menyebutkan kategori atau kelompok variabel. Skala nominal, oleh karena itu, juga dinamakan dengan skala kategoris.

Zulganef (2008, p.98) mengatakan skala nominal: membedakan subjek berdasarkan klasifikasi saja (misalkan pengukuran jenis kelamin, suku, dan agama).

Sarwono dan Martadiredja (2008, p.78) Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi objek individual atau kelompok. Sebagai contoh, mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengindentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai label untuk melakukan indentifikasi atau klasifikasi.

Sedangkan untuk metode pengukuran sikap dalam penelitian ini menggunakan skala likert (Likert Scale), yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu peneletian. Yang dimaksud dengan sikap yaitu: 1) pengaruh atau penolakan, 2) penilaian, 3) suka atau tidak suka, 4) keposifitan atau kenegatifan terhadap suatu objek psikologis. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling yang negatif, netral, sampai ke yang paling positif dalam bentuk sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu (netral), setuju, dan sangat setuju. Untuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi angka sebagai simbol dengan tujuan agar dapat dilakukan perhitungan. Umumnya diberi kode angka.

Riduwan dan Kuncoro (2007, p.20) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Tag : Pengertian
0 Komentar untuk "METODE PENELITIAN "

Back To Top