PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
I. Pendahuluan
Pengendalian
Hama dan Penyakit tanaman secara terapadu (PHT) merupakan program
nasional untuk menciptakan landasan bagi pembangunan pertanian yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. PHT, adalah upaya pengendalian
populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan dengan
menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang
dikembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian
secara ekonomis dan lingkungan hidup
II. Tujuan
Tujuan kegiatan pengendalian hama penyakit pada tanaman jagung adalah :
1. Untuk
mengantisipasi dan menghindari terjadinya serangan hama penyakit yang
akan menurunkan hasil produksi atau terjadinya kegagalan dalam
pelaksanaan kegiatan usahatani budidaya jagung.
2. Untuk menjaga agar pertumbuhan tanaman tetap sehat.
3. Untuk
menghindari pemakaian obat-obatan atau pestisida yang kurang efektif,
yang akan menurunkan mutu produksi karena pengaruh residu pestisida.
4. Untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan pengendalian
hama penyakit tanaman secara terpadu di tingkat lapangan usaha tani.
III. Langkah-Langkah Pencegahan
Tanaman
jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis
hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu
pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain :
a. Hama
tanaman jagung, macam-macamnya : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah,
ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol.
b. Penyakit tanaman jagung, macam-macamnya : bulai, cendawan, bercak ungu, karat.
Sebelum
terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut maka
dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara :
a. Penggunaan varietas bibit yang resisten
b. Penggunaan teknik-teknik agronomi
c. Penggunaan desinfektan pada benih yang akan ditanam
d. Pemeliharaan dan pemanfaatan musuh-musuh alami
IV. Cara-Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jagung.
Langkah
terakhir pemberantasan hama penyakit tanaman dilakukan dengan
penggunaan bahan-bahan pestisida apabila tingkat serangan sudah mencapai
pada ambang ekonomi atau diatas ambang ekonomi, dalam hal ini harus
dilaksanakan kegiatan penelitian lapangan dan pendataan yang
sebaik-baiknya.
a. Hama
Lundi, menyerang tanaman pada waktu pertumbuhan, pengendaliannya dengan
cara mengatur waktu tanam, atau dengan menggunakan insektisida
sistemik, yang ditabur ke dalam tanah, misalnya Mephosfolan atau
Carbofuran dengan dosis 1,5 kg bahan aktif/ha, cara lain pengendaliannya
adalah dengan menanam lebih awal.
b. Lalat Bibit (Antherigona exigua Stein)
menyerang biji yang baru tumbuh, pengendaliannya dilakukan 2-3 hari
sekali, atau menggunakan insektisida folidol, agrocide, dengan dosis
seperti anjuran (misal 1,5 – 2 cc/liter air)
c. Ulat Tanah (Agrotis sp)
menyerang tanaman kecil, dikendalikan dengan cara manual dengan
membunuh ulatnya, atau sebelum ditanam tanahnya ditaburi Carbopuran.
d. Ulat Daun (Prodenia litura F) menyerang pucuk daun pada waktu tanaman berumur 1 bulan, harus disemprot dengan salah satu insektisida yang dianjurkan.
e. Penggerek Batang (Sesamia inferens Wlk)
menyerang tanaman yang sudah berbunga, dapat dilakukan pencegahan
dengan penyemprotan pada waktu tanaman menjelang berbunga (dengan
insektisida yang dianjurkan dan sesuai dosis).
f. Ulat Tentara (Leucania unifenuta HAW) menyerang tanaman dewasa pada malam hari, segera dikendalikan apabila serangan sudah mencapai diatas ambang ekonomi.
g. Ulat Tongkol (Heliothis armigera
HSN) merupakan lalat perusak tanaman, menyerang bakal buah atau tongkol
jagung, disemprot bila diperlukan saja, waktu penyemprotan yang baik
adalah pagi hari antara 06.00-09.00 atau pada sore hari antara
16.00-18.00.
h. Penyakit
Bulai (Corn downy mildew) berbentuk cendawan (jamur), gejala serangan
timbul garis kuning yang lebar pada daun, bila terbawa dari benih maka
setiap daun muda yang baru tumbuh nampak kuning, penularannya melalui
benih atau melalui spora yang terbawa angin. Cara pengendaliannya
menanam varietas yang tahan, menanam secara serentak, pencampuran
sentrimone.
i. Penyakit
Helminthosporium, penyakit cendawan dengan gejala serangan membentuk
bercak lonjong berwarna kuning di tengah dan dikelilingi warna coklat,
menyerang daun, pelepah dan tongkol, cara pengendalian menghindari
penanaman yang terus menerus, penyemprotan dengan fungisida sesuai
petunjuk dan anjuran.
j. Penyakit Karat, penyakit cendawan Puccinia polysora
dengan gejala serangan noda kecil diatas permukaan daun bagian atas,
pada bercak terdapat tepung berwarna coklat kuning. Cara pengendalian
menanam varietas yang tahan, memusnahkan tanaman yang terserang dengan
membakar dan membenamkan kedalam tanah.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Pengendalian hama penyakit tanaman jagung"