Penanaman padi secara tradisional
Penanaman Padi Secara Tradisional – Cara Menanam Padi – Budidaya padi adalah kegiatan yang betujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur
Seleksi Benih
Hal pertama dalam Penanaman Padi Secara Tradisional adalah Persiapkan air yang telah diisi sejumlah garam sampai telur mengapung kemudian dipakai untuk menseleksi benih. Caranya masukan benih padi ke dalam air bergaram tersebut, maka akan diperoleh kondisi benih tenggelam, melayang dan mengapung. Selain yang tenggelam jangan dipakai untuk benih, ambil benih yang tenggelam kemudian dibilas dengan air bersih sesegera mungkin sampai tidak ada rasa garam lagi bila dicicipi. Rendam selama 48 jam kemudian tiriskan dan peram selama 24 jam dan setelah itu siap sebar. Umumnya benih akan terseleksi pada kisaran 5 – 15%.
Persemaian
Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai. Persemaian dilakukan dengan menyebar benih padi secara merata pada bedengan dengan kandungan air jenuh tetapi tidak menggenang. Dalam tiga atau empat hari benih telah berkecambah. Tanaman muda yang berumur tiga minggu siap dicabut dan dipindah ke lahan sawah. Bibit yang telah dicabut, akan di kelompokkan kemudian di ikat dan dibawa ke sawah.
Penyiapan Lahan (Sawah)
Jika musim hujan telah tiba, maka para petani segera membuka lahan untuk musim tanam. Pada saat ini dilakukan pengolahan tanah yang bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap seperti pembersihan, Pencangkulan, Pembajakan, Penggaruan, Pembersihan.
Penanaman Padi
Pada proses ini, bibit padi yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya ) akan segera di tanam. Mula-mula bibit atur sedemikian rupa (biasanya dijejer dalam beberapa baris dan dijejer beraturan). Hal ini bertujuan untuk memudahkan petani ketika menanam. Penanaman padi di sawah umumnya ditanam dengan jarak teratur. Yang paling popular di Pulau Jawa adalah berjarak 20 cm. Tanaman muda ditancapkan ke dalam tanah yang digenangi air sedalam 10 sampai 15 cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.
Perawatan
Setelah ditanam, maka padi selanjutkan akan tumbuh dalam beberapa minggu. Pada saat ini, padi harus mendapatkan pengairan yang cukup, harus dipupuk, dan dibersihkan dari rumput-rumput liar. Pemberatasan hama dan tikus juga harus dilakukan, agar tanaman padi tidak rusak. Padi adalah jenis tanaman yang memerlukan perawatan untuk pertumbuhannya. Perawatan dapat berupa pemupukan dan penanggulangan hama ; pemupukan pada tanaman padi dapat menggunakan pupuk urea, pupuk Kcl, dan poshpat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi adalah dengan memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang harus diperhatikan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan melihat seberapa besar pertumbuhan tanaman; dengan kata lain pertumbuhan harus sesuai dengan kriteria yang ada. Sementara itu untuk penanggulangan hama penyakit dapat digunakan berbagai macam obat obatan misal akodan, dencis dll.
Panen Padi
Padi biasanya bisa dipanen setelah 4-5 bulan. Pada saat itu padi telah berisi dan menguning. Di pedesaan, biasanya petani masih menggunakan arit/celurit untuk memotong padi. Setelah dipanen, padi kemudian dipisahkan dari batangnya dengan cara digepyok atau di gilas
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Penanaman padi secara tradisional "