Salam hangat buat para Traveller dan Backpacker yang telah mengunjungi blog saya. Kali ini saya akan mengupas tentang dunia satwa yaitu penangkaran buaya (Crocodile Farm) yang dikenal dengan nama Taman Buaya, Medan. Taman Buaya yang berlokasi di Jl Bunga Raya 2, No 54, Sunggal, Medan, daerah Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara.
Saya, dan dua teman (Rahma dan Thmo) berkunjung ke taman buaya yang terkenal dengan sebutan Taman Buaya Asam Kumbang. Kami pergi ke tempat ini siang dan naik angkot. Naik Angkot 64 turun di Kampung Lalang (pemberhentian terakhir Angkot sebelum masuk ke Terminal Pinang Baris). Lalu ganti Angkot ke arah Taman Buaya (dari perempatan Kampung Lalang belok kiri searah ke Terminal Pinang Baris). Pulang, gunakan Angkot dari arah berlawanan kembali ke Kampung Lalang, lalu ambil Angkot nomor 23 untuk menuju ke Medan Kota dari jalan utama di kawasan Asam Kumbang. Bisa juga naik angkot nomor 135 biru kalau mau ke USU.
Cukup mudah menemukan lokasi penangkaran buaya ini. Angkot akan menurunkan Anda di depan gapura yang bergambarkan buaya yang merupakan papan petunjuk menuju ke Taman Buaya. Dari gapura ini, cukup jalan kaki sekitar 100 meter dan sampailah ke lokasi Taman Buaya.
Taman Buaya Asam Kumbang adalah penangkaran yang dikelola keluarga penduduk local, Lo Tham Muk. Taman Buaya berdiri karena hobi dari sang empunya Lo Tham Muk akan hewan reptile pada tahun 1959. Total buaya di lokasi ini mencapai 2.500 ekor lebih, dengan kebutuhan pangan setiap harinya mencapai 1 ton dan berada di lokasi seluas 2 hektare. Koleksi buaya kebanyakan dari jenis buaya muara. Usianya beragam, mulai dari balita hingga diatas 50 tahun bahkan ada yang berumur 78 tahun, tua bukan? dan warna dari buayanya variatif ada yang berwarna putih dan ada juga berwarna hitam. Tiket masuk yang cukup murah seharga Rp5000,-. Taman Buaya Asam Kumbang buka dari jam 09.00 WIB – 17.00 WIB.
Saya dan kedua teman awalnya bingung melihat warung yang merupakan tempat membeli tiket sekaligus bisa membeli minuman ataupun souvenir miniature buaya dari plastik. Warungnya cukup sederhana. Setelah membayar tiket, kami masuk ke bagian samping rumah, si tuan rumah yang memberitahu jalan masuknya yang kecil dan dimulailah petualanganku dengan temanku di dunia ‘Crocodile’. Setelah masuk kami melihat beberapa kolam kering. Kolam kering ini menampung beberapa buaya disesuaikan umurnya. Dan sebuah kolam besar yang berbentuk rawa yang di dalam rawa ini beribu ribu buaya,.,Ngeri!! Aku dan temanku sempat bercanda apa yang terjadi jika masuk ke dalam kolam rawa buatan itu. Warnanya hijau dan penuh lumut dan sangat senyap seakan-akan tidak ada makhluk hidup disana dan kolam besar itu hanya disekat dengan pagar besi yang tinggi tapi coba lemparkan l ekor bebek/ayam yang disediakan pengelola bisa dibeli di tempat ini, maka buaya-buaya itu akan langsung melahapnya tanpa ragu. Rp 20.000/ekor dan diserahkan langsung ke sang pawang. Hal yang unik dari tempat ini adalah ada antraksi “monyet berteman dengan buaya”. Buaya yang telah jinak, jadi jika anda ingin berfoto dengan buaya dan menaiki punggungnya cukup membayar Rp 20.000 yang langsung serahkan ke pawing buaya. Aku begitu takjub melihat money yang tidak takut dengan buaya dan uniknya justru si monyet itu membersihkan mulut si buaya. Tips saya jika ingin ke tempat ini, bawalah payung, kamera dan masker penutup hidung karena tempat ini cukup bau dan payung untuk menghindari sengatan matahari (Cuaca Medan yang cukup terik). Disekitar penangkaran buaya kami juga melihat beberapa jenis ular di dalam kandang dan kura-kura. Taman buaya ini memang lumayan kecil dan bisa di kelilingi dalam 1 jam. Menarik bukan??
Tag :
Tempat Wisata
0 Komentar untuk "Tempat Wisata Taman Buaya Asam Kumbang MEDAN"