SENI RUPA TERAPAN
Konsep seni rupa terapan
Di sekitar kita ada banyak karya seni rupa. Gambar di buku, patung di jalanan, iklan di televisi, perabotan juga pakaian merupakan karya seni rupa. Aneka seni rupa ini dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok.
Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dibagi dua. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) berupa bidang hanya memiliki panjang dan lebar. Contohnya: gambar atau lukisan. Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) memiliki panjang, lebar dan tinggi atau memiliki ruang (volume). Contohnya: relief, patung, gerabah, mobil dan lain-lain.
Menurut kegunaannya seni rupa juga dibagi dua. Seni rupa murni merupakan seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dibedakan lagi menjadi dua, yakni seni kriya atau kerajianan tangan seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta tekstil dan desain seperti ragam hias, produk, interior dan eksterior.
Unsur seni rupa
Karya seni rupa, terutama karya seni dua dimensi, terdiri dari unsur titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur inilah terbentuk karya seni rupa yang indah.
TITIK merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Unsur titik akan tampak berani apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar hingga menjadi bintik.
GARIS merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu: garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas dan keras. Garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan kaku. Garis spiral berkesan luwes.
BIDANG merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Ada dua jenis bidang, yaitu: bidang geometris beraturan dan bidang nongeometris tidak beraturan. Bidang geometris beraturan dipakai dalam ilmu ukur. Bidang nongeometris tidak beraturan sering ditemui pada bentuk-bentuk alami.
BENTUK adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume. Macam-macam bentuk ini yaitu: kubistis, silindris, bola, limas, prisma, kerucut (semua geometris) dan non geometris. Unsur bentuk diterapkan pada unsur seni patung, interior, arsitektur dan kriya.
WARNA merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna bisa dibedakan menjadi tiga. Warna primer (pertama) adalah warna dasar, bukan campuran dari warna manapun. Warna primer ini: merah (magenta), kuning (yellow) dan biru (cyan). Warna sekunder (kedua) terbentuk dari dua warna primer. Contohnya: hijau, ungi, jingga. Warna tersier (ketiga) terbentuk dari campuran warna sekunder dengan warna sekunder lain atau warna primer. Warnanya seperti warna sekunder tapi dengan tingkat pengaruh warna primer yang berbeda-beda.
TEKSTUR merupakan nilai permukaan suatu benda (halus, kasar, licin atau lainnya). Secara visual ada dua tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata, bila keadaan benda saat dilihat dan diraba sama nilainya. Tekstur semu, bila keadaan benda saat dilihat dan diraba berbeda.
GELAP TERANG merupakan keadaan suatu bidang yang dibedakan dengan warna tua dan muda yang disebabkan oleh perbedaan warna atau pengaruh cahaya.
Prinsip seni rupa
Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Prinsip seni rupa ini yaitu: kesatuan, keseimbangan, irama, pusat perhatian dan keselarasan.
Dengan kesatuan (unity) unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa saling bertautan. Tidak ada lagi bagian yang berdiri sendiri.
Keseimbangan berarti kesamaan bobot dari unsur-unsur karya. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tak sama, tapi nilainya dapat seimbang. Macam keseimbangan yakni keseimbangan: terpusat/sentral, diagonal, simetris dan asimetris.
Irama dalam seni rupa diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang ada atau pengulangan dari unsur-unsur yang diatur. Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian, kita bisa menempatkan unsur yang paling dominan.
Keselarasan merupakan prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa yang berbeda, baik bentuk maupun warna. Keselarasan bentuk dapat diciptakan melalui penyusunan bentuk yang saling berdekatan. Keselarasan warna dapat diperoleh dari memadukan warna baik monokromatis (gradasi warna), analogus (berdekatan dalam lingkaran warna), maupun komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda)
Ragam seni rupa daerah
Seni rupa nusantara sangat beragam. Berdasarkan objeknya, ada seni rupa dengan objek manusia, hewan, tumbuhan dan alam. Berdasarkan temanya ada yang tentang kehidupan hewan, tentang alam, manusia dan kegiatannya, manusia dengan alam sekitar, manusia dengan alam khayal, dan masih banyak lagi. Dilihat dari wujudnya, seni ini ada yang dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan tiga dimensi (patung, kriya, desain).
1. Gambar
Menggambar merupakan proses perekaman objek pada bidang dua dimensi melalui media dengan kriteria antara lain: ketepatan/kemiripan bentuk dan warna, dengan memperhatikan perspektif, propprsi, komposisi, gelap terang, serta bayang-bayang objek yang digambar. Jadi menggambar bersifat objektif. Contoh karya: gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi dan ragam hias.
2. Lukisan
Dibandingkan menggambar, melukis lebih bersifat subjektif. Pelukis bebas menafsirkan objek, lalu mengekspresikan gagasannya lewat media ungkap dan menggarap berdasarkan prinsip seni rupa. Kemampuan penggarapan serta penguasaan bahan dan alat merupakan aspek utama. Corak karya lukis ini ada yang representatif (nyata), dekoratif, ekspresif dan nonrepresentatif (abstrak).
3. Grafis
Karya grafis diproduksi dengan tehnik cetak. Sang perupa membuat desain gambar dan tata letaknya dengan memperhitungkan pada bahan apa grafis ini akan dicetak. Pada masa kini, grafis sering dilakukan dengan komputer. Grafis banyak dipakai untuk membuat iklan, desain logo, poster, sampul kaset bahkan kartu undangan.
4. Seni patung
Patung merupakan bentuk-bentuk yang indah, yang seringkali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Selain dengan tehnik pahat, patung sekarang dapat dibuat dengan tehnik cetak, tempel, bahkan las. Patung sudah menjadi bagian peradapan manusia sejak dahulu kala. Awalnya patung ini berfungsi religius, tapi sekarang kebanyakan bersifat estetis.
5. Seni kriya
Seni kriya atau kerajinan adalah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan atau dapat pula berarti pekerjaan tangan. Benda-benda ini biasanya dibuat untuk keperluan sehari-hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu daerah. Karenanya, karya seni kriya biasanya memiliki ciri khas daerah dengan aturan, motif, dan warna yang melambangkan makna-makna tertentu dari daerah tersebut.
Karya seni kriya adalah seni rupa yang paling banyak ragamnya di Indonesia. Anyaman rotan, bambu dan daun pandan berwujud tempat nasi, nyiru, bubu, kap lampu, tas, sampai dinding rumah, tikar, lampit, dan kursi. Gerabah atau keramik menjadi tempayan, celengan, dan berbagai hiasan rumah dan taman. Ukiran dan pahatan dibuat berbagai patung, ornamen dinding dan atap, aneka kotak penyimpanan, pembatas ruangan, juga meja, kursi, lemari dan tempat tidur. Ada juga beragam seni tekstil seperti tenun, ikat dan batik. Belum lagi kerajinan emas perak, kulit, manik-manik dan masih banyak lagi.
Banyak seni kerajinan daerah ini yang hampir punah karena sedikit sekali yang tertarik untuk melanjutkan tradisinya. Padahal pengetahuan tentang corak dan cara pengerjaannya merupakan warisan budaya nusantara yang tak ternilai harganya. Kekurangan modal juga menjadi salah satu hal yang mengakibatkan matinya seni ini. Padahal kenyataannya, kerajinan tangan yang berkualitas dinilai sangat tinggi di dunia internasional. Jadi, seni kriya seharusnya menjadi produk ekspor yang sangat potensial.
6. Desain daerah
Desain disini kita artikan suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi. Desain diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk-produk seni. Prosedur pembuatan desain cenderung lebih rumit, karena selain sebagai sarana berekspresi bagi desainer, juga merupakan upaya menjembatani antara harapan pemakai desain (konsumen) dengan kenyataan yang ada (kenyataan pasar).
Tag :
Seni
1 Komentar untuk "SENI RUPA TERAPAN"
info tambahan Seni rupa terapan