Biogas
adalah gas mudah terbakar (flammable)
yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri
anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara). (http://www.majarikanayakan.com/). Pada
umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas,
namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan
urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Di
samping itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi
atau WC ke dalam system biogas. Di daerah yang banyak industri pemrosesan
makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran
limbahnya ke dalam sistem biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak
mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri
tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik
yang diproses sangat mempengaruhi produktivitas sistem biogas di samping
parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan, dan
kelembaban udara.
Salah satu
cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan masukan sistem
biogas adalah dengan mengetahui perbandingan karbon (C) dan nitrogen (N) atau
disebut rasio C/N. Beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh ISAT
menunjukkan bahwa aktivitas metabolisme dari bakteri methanogenik akan optimal
pada nilai rasio C/N sekitar 8-20 (http://www.petra.ac.id/science/applied
_technology/biogas98/biogas.htm).
Bahan organik dimasukkan ke
dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut Digester)
sehingga bakteri anaerob akan
membusukkan bahan organik tersebut yang
kemudian menghasilkan gas (disebut biogas). Biogas yang telah
terkumpul di dalam digester
selanjutnya dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tabung
penyimpan gas atau langsung ke lokasi penggunaannya. Biogas dapat
dipergunakan dengan cara yang sama
seperti gas-gas mudah terbakar lainnya. Pembakaran biogas dilakukan
melalui proses pencampuran dengan sebagian oksigen (O2). Nilai
kalori dari 1 meter kubik biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan
setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok
digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
pengganti minyak tanah, LPG, butana, batubara, maupun bahan-bahan
lain yang berasal dari fosil.
Namun demikian, untuk mendapatkan
hasil pembakaran yang optimal, perlu dilakukan
pra kondisi sebelum biogas dibakar yaitu melalui proses
pemurnian/penyaringan karena biogas mengandung beberapa gas lain yang tidak menguntungkan.
Sebagai salah satu contoh, kandungan gas hidrogen sulfida yang
tinggi yang terdapat dalam biogas jika dicampur dengan
oksigen dengan perbandingan 1:20, maka akan menghasilkan gas yang sangat
mudah meledak. Tetapi sejauh ini belum pernah dilaporkan
terjadinya ledakan pada sistem biogas sederhana. Di samping itu, dari proses
produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung
dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian.
Tag :
Peternakan
0 Komentar untuk "Biogas sumber energi alternatif"