Gaya Bahasa Sindiran
1. Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mempergunakan pernyataan yang mengecilkan kenyataan sebenarnya.
Contoh:
Keras kepala, keras hati, sekaligus keras adat.
1. Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mempergunakan pernyataan yang mengecilkan kenyataan sebenarnya.
Contoh:
la menjadi kaya raya lantaran mau sedikit korupsi.
2. Ironi adalah gaya bahasa sindiran paling halus yang menggunakan kata-kata yang artinya justru sebaliknya dengan maksud pembicara.
2. Ironi adalah gaya bahasa sindiran paling halus yang menggunakan kata-kata yang artinya justru sebaliknya dengan maksud pembicara.
Contoh:
Eh, manis benar teh ini. (maksudnya: pahit).
3. Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan kata-kata yang kasar. Biasanya gaya bahasa ini dipakai untuk menyatakan amarah.
3. Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan kata-kata yang kasar. Biasanya gaya bahasa ini dipakai untuk menyatakan amarah.
Contoh:
- Jangan coba-coba mengganggu adikku lagi, Monyet!
- Dasar goblok, sudah berkali-kali diberi tahu, tetap saja tidak mengerti!
4. Sinisme adalah semacam ironi, tetapi agak lebih kasar.
4. Sinisme adalah semacam ironi, tetapi agak lebih kasar.
Contoh :
Hai, harum benar baumu. Tolong agak menyisih sedikit!
Gaya Bahasa Perulangan
1. Aliterasi à adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
1. Aliterasi à adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
Keras kepala, keras hati, sekaligus keras adat.
2. Anafora à gaya bahasa yang berwujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama menjadi kata pertama dalam kalimat selanjutnya.
Contoh:
Contoh:
Hak asasi manusia merupakan hak mutlak yang wajib kita junjung tinggi dalam membangun bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia internasional.
Tag :
Pendidikan