Rimpang Kunyit
Kunyit merupakan tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm. Batang kunyit semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Kunyit berdaun tunggal, berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, pertulangan menyirip dan berwarna hijau pucat. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun rapat, berwarna orange, dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang atau akarnya. Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri dan mengandung kurkumin. (Mahendra, 2005).
Kunyit memiliki klasifikasi taksonomi sebagai berikut (Anonimc, 2011):
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica
Rimpang kunyit yang matang mengandung beberapa komponen antara lain minyak volatil, campuran minyak (lemak), zat pahit, resin, protein, selulosa, dan pati. Komponen utamanya adalah pati dengan jumlah berkisar antara 40-50% dari berat kering. Kunyit mempunyai rasa dan bau yang khas, yaitu pahit dan getir serta barbau langu. Kunyit berwarna kuning atau jingga pada bagian dalamnya dan berwarna kecoklatan serta bersisik pada bagian luarnya serta mempunyai tekstur yang keras tetapi rapuh (Yongki, 2009).
Kunyit merupakan jenis temu-temuan yang mengandung zat aktif seperti minyak atsiri dan senyawa kurkumin. Kandungan bahan kimia yang sangat berguna adalah curcumin yaitu diarilhatanoid yang memberi warna kuning. Selain itu kandungan kimianya adalah tumeron, zingiberen yang berfungsi sebagai anti-bakteria, anti-oksidan dan anti-inflamasi (anti-radang) serta minyak pati yang terdiri dari turmerol, fellandren, kanfer, curcumon dan lain-lain. Komposisi kimia kunyit Kadar Air 6,0%, Protein 8,0 Karbohidrat 57,0 Serat Kasar 7,0%, Bahan mineral 6,8% Minyak volatile 3,0% Kurkuma 3,2% Bahan non volatil 9,0% (Bintang dan Nataamijaya, 2005).
Kandungan kunyit yaitu minyak atsiri (3-5%) terdiri dari senyawa dialfapelandren 1%, disabeneli 0,6%, cineol 1%, borneol 0,5%, zingiberen 25% tirmeron 58%, seskuiterpen alcohol 5,8%, alfatlanton dan gamma atlanton, pati berkisar 40-50%, kurkumin 2,5-6% (Agustina dan Sri, 2009).
Menurut Riyadi (2009), rimpang tanaman kunyit bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba dan kunyit dapat meningkatkan kerja organ pencernaan unggas adalah untuk merangsang dinding kantong empedu mengeluarkan cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amylase, lipase dan protease yang berguna untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Disamping itu minyak atsiri yang dikandung kunyit dapat mempercepat pengosongan isi lambung.
Fungsi dan kegunaan kunyit memberi aroma harum dan rasa, bersifat bakterisidal terhadap bakteri golongan Bacillus cereuss, Bacillus subtitis, dan Bacillus megaterium. Selain itu dapat menghambat pertumbuhan sel vegetatif Bacillus dan menghambat pertumbuhan sporanya. Warna kuning orange pada rimpang dan memberi karakter kepedasan yang lembut, antibakteri, antiradang, anti-inflamasi, memperlancar pengeluaran empedu
Tag :
Tanaman
0 Komentar untuk "Klasifikasi Rimpang Kunyit Serta Fungsinya"