Gangsir
Gangsir tanaman cabai (cabe) adalah Brachytrypes portentosus. Hama
ini menyerang tanaman muda yang baru saja pindah tanam. Serangannya
dilakukan malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam
tanah. Gangsir membuat liang dalam tanah sampai kedalaman 90 cm. Gangsir merusak tanaman cabai (cabe) dengan cara memotong pangkal batang tapi tidak memakannya. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
Ulat tanah tanaman cabai (cabe) adalah Agrotis ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman cabai (cabe) di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman cabai (cabe) muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
Ulat Grayak
Ulat grayak tanaman cabai (cabe) adalah Spodoptera litura. Hama ini menyerang bagian daun tanaman cabai (cabe) dengan cara bergerombol. Daun menjadi berlubang dan meranggas. Ulat grayak disebut juga ulat tentara. Seperti halnya jenis ulat lain ulat ini menyerang tanaman cabai (cabe) malam hari, sedang siang harinya bersembunyi di balik mulsa atau dalam tanah. Ulat grayak bersifat polifag. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Ulat Buah
Ulat buah tanaman cabai (cabe) adalah Helicoverpa sp. Hama ini menyerang buah muda dengan cara membuat lubang dan memakannya. Ulat buah bersifat polifag. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Thrips tanaman cabai (cabe)e adalah Thrips parvispinus. Serangannya ditandai adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabai (cabe) yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun tanaman yang terserang mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahanaktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Kutu daun tanaman cabai (cabe) adalah Myzus persiceae. Kutu ini mengisap cairan tanaman cabai (cabe)
terutama pada daun muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang
semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning),
menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Kutu kebul tanaman cabai (cabe) adalah Bemisia tabaci. Hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Tungau tanaman cabai (cabe) adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus) dan tungau merah (Tetranychus cinnabarinus). Tungau bersembunyi di balik daun sambil menghisap cairan daun. Daun cabai (cabe)
yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir, serta pada permukaan
bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning.
Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Lalat Buah
Lalat buah tanaman cabai (cabe) adalah Dacus dorsalis. Lalat
betina dewasa menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam
buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya
menggerogoti buah cabai (cabe) sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat
(sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang
diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat menggunakan
buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Nematoda tanaman cabai (cabe) adalah Meloidogyne incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman cabai (cabe).
Bekas gigitan cacing inilah akhirnya menyebabkan serangan sekunder,
seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan
lain penyerang akar. Cara pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Hama tanaman cabe dan cara pengendaliannya"