PENAMPUNGAN SEMEN
1. Metode Pengurutan (Masase)
Penampungan semen bertujuan untuk memperoleh semen yang jumlah
(volume)-nya banyak dan kualitasnya baik untuk diproses lebih lanjut untuk
keperluan inseminasi buatan.
Semen dapat ditampung melalui beberapa metode, seperti :
1. Metode Pengurutan (Masase)
Metode penampungan semen melalui pengurutan dapat diterapkan pada
ternak besar (sapi, kerbau, kuda), dan pada ternak unggas (kalkun dan
ayam). Pada ter-nak besar metode pengurutan ampulla vas deferens
diterapkan apabila hewan jantan tersebut memiliki potensi genetik tinggi
akan tetapi tidak mampu melaku-kan perkawinan secara alam, baik karena
nafsu seksualnya rendah atau mempu-nyai masalah dengan kakinya
(lumpuh atau pincang/ cedera). Sedangkan pada ternak ayam atau kalkun
metode pengurutan punggung merupakan satu-satunya metode
penampungan yang paling baik hasilnya.
2. Metode Elektrojakulator
Penampungan semen menggunakan metode ini adalah upaya untuk
memperoleh semen dari pejantan yang memiliki kualitas genetik tinggi tetapi
tidak mampu melakukan per-kawinan secara alam akibat gangguan fisik atau
psikis. Metode ini saat ini lebih banyak diterapkan pada ternak kecil seperti
domba dan kambing karena pada ternak besar lebih mudah dilakukan
melalui metode pengurutan ampula vas deferens.
3.Metode Vagina Tiruan
Penampungan semen menggunakan vagina tiruan merupakan metode yang
pa-ling efektif diterapkan pada ternak besar (sapi, kuda, kerbau) ataupun
ternak kecil (domba, kambing, dan babi) yang normal (tidak cacat) dan
libidonya ba-gus. Kelebihan metode penampungan menggunakan vagina
tiruan ini adalah selain pelaksanaannya tidak serumit dua metode
sebelumnya, semen yang diha-silkannya pun maksimal. Hal ini terjadi
karena metode penampungan ini meru-pakan modifikasi dari perkawinan
alam. Sapi jantan dibiarkan menaiki peman-cing yang dapat berupa ternak
betina, jantan lain, atau panthom (patung ternak yang didesain sedemikianrupa sehingga oleh pejantan yang akan ditampung semennya dianggap
sebagai ternak betina). Ketika pejantan tersebut sudah me-naiki pemancing
dan mengeluarkan penisnya, penis tersebut arahnya dibelokkan menuju
mulut vagina tiruan dan dibiarkan ejakulasi di dalam vagina tiruan. Vagina
tiruan yang digunakan dikondisikan supaya menyerupai kondisi (teruta-ma
dalam hal temperatur dan kekenyalannya) vagina yang sebenarnya.
Mengingat ternak jantan yang akan dijadikan sumber semen harus memiliki
kondisi badan yang sehat dan nafsu seksual yang baik, maka sebaiknya kita
mengutamakan metode penampungan semen menggunakan vagina tiruan
pada ternak mamalia (sapi, kerbau, kuda, domba, dan kambing). Sedangkan
pada ternak unggas (ayam dan kalkun) pelaksanaannya akan lebih mudah
menggunakan metode pengurutan.
Tag :
Peternakan
0 Komentar untuk "Penampungan semen"